Jumat, 06 Maret 2015

DERITA SAYYIDAH FATIMAH AZ ZAHRAH AS-1

ANCAMAN PEMBAKARAN RUMAH FATIMAH

Sayyidah Fatimah Az Zahrah adalah puteri kesayangan Rasulullah Muhammad SAW dengan istri beliau, Khadijah. Sayyidah Fatimah adalah salah seorang Ahlulbait ( Keluarga Suci ) Nabi Muhammad SAW, penghulu para wanita di surga (sayyidatun nisa'i ahlul jannah) dan termasuk 4 wanita paling mulia di dalam Islam . Tiga wanita lainnya  ialah Maryam ( ibunda Nabi Isa as ), Aisiyah ( istri Fir'aun ) dan Khadijah.

Di dalam kitab Sahih Bukhari, hadist no. 3713 berbunyi : 'Telah bercerita kepadaku 'Abdullah bin 'Abdul Wahhab telah bercerita kepada kami Khalid telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Waqid berkata; aku mendengar bapakku bercerita dari Ibnu 'Umar RA tentang Abu Bakar RA yang berkata, 'Peliharalah hubungan kalian dengan Muhammad SAW dengan cara menjaga hubungan kalian dengan Ahlulbait beliau'. (http://sunnah.com/bukhari/62).

M.Muhsin Khan, penerjemah kitab Sahih Bukhari ke dalam bahasa Inggeris, menafsirkan ucapan Abu Bakar tersebut dengan : 'If you are no good to his family you are not good to him - jika kalian tidak berlaku baik kepada Keluarga Muhammad, berarti kalian juga tidak berlaku baik kepada Rasulullah Muhammad SAW (Volume 5, Book 57, Number 60. http://d1.islamhouse.com/data/en/ih_books/single/en_Sahih_Al-Bukhari.pdf).

Persis di bawah hadist di atas, Rasulullah Muhammad SAW bersabda : 'Fathimah adalah bagian dari diriku. Maka barangsiapa yang menjadikannya marah berarti telah membangkitkan kemarahanku (http://sunnah.com/bukhari/62).
Atau, Sabda Rasulullah SAW di dalam kitab Sahih Muslim, '

حدثني أبو معمر إسماعيل بن إبراهيم الهذلي حدثنا سفيان عن عمرو عن ابن أبي مليكة عن المسور بن مخرمة قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم إنما فاطمة بضعة مني يؤذيني ما آذاها


Telah menceritakan kepadaku Abu Ma’mar Ismail bin Ibrahim Al Hudzaliy telah menceritakan kepada kami Sufyan dari ‘Amru dari Ibnu Abi Mulaikah dari Miswar bin Makhramah yang berkata Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda “sesungguhnya Fathimah adalah bagian dari diriku, menyakitiku apa saja yang menyakitinya” [Shahih Muslim 4/1902 no 2449]

Di dalam hadist lain, Rasulullah SAW bersabda : ' Fatimah adalah belahan jiwaku, siapa yang menyakitinya berarti dia telah menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira maka ia telah membahagiakanku'. Atau, ' Sesungguhnya Fatimah putriku adalah penggalan diriku. Apa yang tidak disukainya tidak aku sukai. Dan apa saja yang membuatnya murka juga membuatku murka '.
(http://koleksihalim.blogspot.com/2012/01/sayyidah-fatimah-as-belahan-jiwa-nabi.html)

Namun, sayangnya sesaat setelah Rasulullah Muhammad SAW wafat, Sayyidah Fatimah mengalami berbagai penderitaan dan kezaliman yang tidak sepatutnya ditimpakan kepada puteri kesayangan Nabi ini.

Peristiwa pertama ialah ancaman untuk melakukan pembakaran terhadap rumah yang ditinggalinya bersama sama dengan suaminya Ali bin Abi Thalib. Ancaman ini dilakukan sebagai upaya untuk memaksa mereka mengakui dan menyatakan sumpah setia (bai'at) kepada penguasa umat Islam yang baru.

Sebagian orang mencoba untuk mengingkari fakta sejarah ini dengan mengemukan dalih bahwa peristiwa ini tidak pernah dikenal atau tidak pernah diketahui oleh umat Islam selama ini. Alasan seperti ini dengan mudah bisa dipatahkan dengan mengatakan bahwa tidak diketahuinya atau tidak dikenalnya sebuah fakta sejarah tidak berarti bahwa fakta sejarah itu tidak pernah ada. Bukankah banyak fakta fakta sejarah yang sengaja disembunyikan demi memenuhi kepentingan para rezim yang berkuasa ?.

Peristiwa ancaman pembakaran terhadap rumah Fatimah merupakan fakta sejarah yang tidak bisa lagi disembunyi sembunyikan karena kenyataannya peristiwa ini diriwayatkan di dalam berbagai kitab para ulama , khususnya para ulama di kalangan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.

Berikut ini, akan disajikan beberapa riwayat terkait dengan peristiwa ancaman pembakaran rumah Fatimah.
  1. Ansaabul Ashraf, oleh Ahmad bin Yahya Jabir Al-Baladzdzuri, juz 1, halaman 586, hadist 1184 .




 
البلاذري - أنساب الأشراف - الجزء : ( 1 ) - رقم الصفحة : ( 586 ) - طبع دار المعارف بالقاهرة



- عن المدائني ، عن مسلمة بن محارب ، عن سليمان التيمى وعن إبن عون : أن أبابكر أرسل إلى علي يريد البيعة فلم يبايع ، فجاء عمر ، ومعه فتيلة فتلقته فاطمة على الباب فقالت فاطمة : يا إبن الخطاب ! أتراك محرقاً على بأبي ؟ ، قال : نعم وذلك أقوى فيما جاء أبوك ؟.

Abu Bakar meminta Ali agar berbai'at kepadanya (Abu Bakar), namun Ali menolaknya. Lalu, Umar datang (ke rumah Ali) membawa kayu dengan api yang bernyala nyala. Fatimah menghadangnya di pintu rumah dan berkata: “Hai Umar bin Khattab, apakah kamu mau membakar pintu rumahku ini ?” Dia berkata “Ya! .Tindakan ini akan memperkuat  keyakinan yang telah dibawa oleh ayahmu....

Riwayat ini sanadnya sahih



2. Al Iqdul Farid, Ibn Abd Rabbah al-Malik, juz 5, halaman 13


 الذين تخلفوا عن بيعة أبي بكر - في والعباس والزبير وسعد بن عُبادة. فأما عليّ والعباس والزبير، فقعدوا في بيت فاطمة حتى بَعث إليهم أبو بكر عمرَ ابن الخطاب ليُخرِجهم من بيت فاطمة، وقال له: إِن أبوا فقاتِلْهم. فأقبل بقَبس من نار على أن يُضرم عليهم الدار، فلقيته فاطمةُ، فقالت: يا بن الخطاب، أجئت لتُحرق دارنا؟ قال: نعم، أو تدخلوا فيما دخلتْ فيه الأمة.

'Mereka yang menolak membai'at Abu Bakar adalah 'Ali, Abbas, Zubair dan Sa'ad bin Ubada. 'Ali 'Abbas dan Zubair sedang duduk duduk di rumah Fatimah. Saat itulah Abu Bakar mengutus Umar kepada mereka dengan perintah 'kamu keluarkan orang orang yang berkumpul di rumah Fatimah dan jika mereka menolak untuk keluar, bunuh mereka '. Umar membawa bara api ke pintu rumah dan Fatimah berkata : 'Ibnu Khattab, apakah kamu kemari untuk membakar rumah kami ? '. Umar menjawab, ' Benar. Aku datang kemari dengan maksud agar kalian memberikan bai'at kepada Abu Bakar seperti yang telah dilakukan umat '.

3. History of al-Tabari, volume 9. pages 186 and 187



Umar bin Khattab mendatangi rumah Ali. Thalha dan Zubair serta sejumlah orang Muhajirin berada di dalam rumah itu. Umar berteriak : 'Demi Allah, keluarlah kalian semua untuk berbai'at kepada Abu Bakar atau aku akan membakar rumah ini'. Zubair keluar dengan pedang terhunus. Ia menabrak sesuatu sehingga pedang terjatuh dari tangannya. Sekelompok orang berloncatan mengerubutinya dan menangkapnya'.


4.  Tarikh Thabari ( History of al-Tabari in arabic version ), juz 3, hal 202

 
محمد بن جرير الطبري - تاريخ الطبري - الجزء : ( 2 ) - رقم الصفحة : ( 443 ) - طبعة بيروت



- حدثنا : إبن حميد قال : ، حدثنا : جرير ، عن مغيرة ، عن زياد بن كليب قال : أتى عمر بن الخطاب ، منزل علي وفيه طلحة والزبير ورجال من المهاجرين ، فقال : واللّه لأحرقن عليكم أو لتخرجن إلى البيعة فخرج عليه الزبير ، مصلتا بالسيف فعثر فسقط السيف من يده فوثبوا عليه فأخذوه.

'Disampaikan kepada kami oleh Hamid . Dia berkata, Jurair menceritakan kepada kami, dari Mugairah, dari Ziyad bin Kalib. Dia berkata, 'Berangkat dari sana ( Saqifa) , Umar mendatangi rumah Ali. Disana ada Thalha , Zubair and beberapa orang Muhajirin. Umar berkata, 'Keluarlah kalian, mari berbai'at (kepada Abu Bakar), jika tidak, aku akan membakar rumah ini beserta kalian semua yang ada di dalamnya. Zubair keluar dengan pedang di tangan dan berjalan menuju Umar. Namun, kakinya tersandung di lantai , dia jatuh dan pedang terlepas dari tangannya. Segera setelah itu, sekelompok orang berlompatan mengeroyoknya dan menangkapnya'.

Riwayat ini sanadnya Sahih


5. Al Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 14/567 no 38200

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ ، حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ ، عْن أَبِيهِ أَسْلَمَ ؛ أَنَّهُ حِينَ بُويِعَ لأَبِي بَكْرٍ بَعْدَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، كَانَ عَلِيٌّ وَالزُّبَيْرُ يَدْخُلاَنِ عَلَى فَاطِمَةَ بِنْتِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، فَيُشَاوِرُونَهَا وَيَرْتَجِعُونَ فِي أَمْرِهِمْ ، فَلَمَّا بَلَغَ ذَلِكَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ خَرَجَ حَتَّى دَخَلَ عَلَى فَاطِمَةَ ، فَقَالَ : يَا بِنْتَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، وَاللهِ مَا مِنْ الْخَلْقِ أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيْنَا مِنْ أَبِيك ، وَمَا مِنْ أَحَدٍ أَحَبَّ إِلَيْنَا بَعْدَ أَبِيك مِنْك ، وَأَيْمُ اللهِ ، مَا ذَاكَ بِمَانِعِيَّ إِنَ اجْتَمَعَ هَؤُلاَءِ النَّفَرُ عِنْدَكِ ، أَنْ آمُرَ بِهِمْ أَنْ يُحَرَّقَ عَلَيْهِمَ الْبَيْتُ قَالَ : فَلَمَّا خَرَجَ عُمَرُ جَاؤُوهَا ، فَقَالَتْ : تَعْلَمُونَ أَنَّ عُمَرَ قَدْ جَاءَنِي ، وَقَدْ حَلَفَ بِاللهِ لَئِنْ عُدْتُمْ لَيُحَرِّقَنَّ عَلَيْكُمَ الْبَيْتَ ، وَأَيْمُ اللهِ ، لَيَمْضِيَنَّ لِمَا حَلَفَ عَلَيْهِ ، فَانْصَرِفُوا رَاشِدِينَ  فَرُوْا رَأْيَكُمْ ، وَلاَ تَرْجِعُوا إِلَيَّ ، فَانْصَرَفُوا عنها ، فَلَمْ يَرْجِعُوا إِلَيْهَا ، حَتَّى بَايَعُوا لأَبِي بَكْرٍ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr yang berkata telah menceritakan kepada kami Ubaidillah bin Umar telah menceritakan kepada kami Zaid bin Aslam dari Aslam Ayahnya yang berkata bahwasanya ketika bai’at telah diberikan kepada Abu Bakar sepeninggal Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam], Ali dan Zubair masuk menemui Fatimah binti Rasulullah, mereka bermusyawarah dengannya mengenai urusan mereka. Ketika berita itu sampai kepada Umar bin Khaththab, ia bergegas keluar menemui Fatimah dan berkata ”wahai Putri Rasulullah [shallallahu ‘alaihi wasallam] demi Allah tidak ada seorangpun yang lebih kami cintai daripada Ayahmu dan setelah Ayahmu tidak ada yang lebih kami cintai dibanding dirimu tetapi demi Allah hal itu tidak akan mencegahku jika mereka berkumpul di sisimu untuk kuperintahkan agar membakar rumah ini tempat mereka berkumpul”. Ketika Umar pergi, mereka datang dan Fatimah berkata “tahukah kalian bahwa Umar telah datang kepadaku dan bersumpah jika kalian kembali ia akan membakar rumah ini tempat kalian berkumpul. Demi Allah ia akan melakukan apa yang ia telah bersumpah atasnya jadi pergilah dengan damai, simpan pandangan kalian dan janganlah kalian kembali menemuiku”. Maka mereka pergi darinya dan tidak kembali menemuinya sampai mereka membaiat Abu Bakar  

Sanadnya sahih sesuai syarat Bukhari Muslim

Riwayat riwayat lain bisa dilihat disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar